Tentang Masa Yang Berlalu
Setiap sang
surya menampakan dirinya kita terpana atas garisan cahaya yang mungkin akan
selalu setia menerangi jagat raya “indah” mungkin salah satu kata yang keluar
dari mulut kita, terdiam menikmati keindahan itu. Entah sampai kapan sinar itu
lelah dan meredup sehingga tak mampu lagi menerangi bumi dan semua isinya.
Awal yang indah
akan berakhir pula dengan lembaran yang indah, manakala sang surya telah lelah
menerangi, sang malam telah siap menanti untuk menggantikan sang surya,
memberikan cahaya redup betaburkan bintang kecil yang nampak di pelupuk mata.
Surya pun mulai
bergegas pulang, di ujung jalan sang surya meredup dan meninggalkan sang senja
yang indah. Sama indah seperti awal mula ia menampakan dirinya.
Ini aku dan selembar kisah masa lalu
ku, aku yakin kita semua punya masa lalu entah masa lalu kita itu manis atau
pahit. Menurut ku enggak ada seorang pun yang menjamin kisah hidupnya akan
selalu manis, itu seh menurut sok taunya aku. Mungkin ada diantara kita yang
beruntung merasakan hidup tanpa ada rasa pahit, wwaaoouuw beruntung sekali.
Semua ini
berawal dari rasa yang sulit buat ku tuliskan definisinya, “CINTA” yeeeeah
suatu topik yang selalu membuat kita bersemangat memperbincangkannya. Kita
punya cara sendiri-sendiri untuk meraba dan merasakan apa yang namanya cinta.
Saat rasa itu
telah menghampiri dan berlabuh pada hati kita, pancaran keindahanlah yang
tercipta dan takkan habis bahasa untuk menjelaskan apa dan bagaimana cinta.
Terimakasih ku
pada mu hai wanita karena kalian aku bisa merasakan apa yang namanya cinta, karena
kalian aku merasakan pahit manisnya cinta, karena kalian aku bisa tersenyum
bahkan tertawa atas nama cinta, karena kalian aku bisa dapatkan rasa yang tidak
ada padaku, tentang kelembutan, tentang tutur kata yang halus, tentang
kesabaran, dan tentang-tentang yang lain.
Pribadi ini
takkan mampu untuk melupakan, sekalipun waktu telah mampu untuk melupakan. Aku
tak menyesal mengenal kalian, sekalipun cinta yang kalian berikan harus
berakhir dengan pahit. Mungkin memang cinta kita tak sejalan, tak usahlah
dipaksakan cukup jadikan pelajaran untuk masa nanti.
Bagi ku masalalu
itu bukan untuk dijadikan musuh sekalipun pahit yang ditorehkan, inilah aku dan
cara ku mencinta. Berawal dengan cara baik-baik dan bila memang harus berakhir
akan ku akhiri pula dengan cara baik-baik. Lembaran cinta mungkin bisa berakhir
tapi lembaran persahabatan takkan ikut berakhir.
“Ku awali dengan
pancaran indah sang surya dan ku akhiri dengan pancaran indah sang senja”
Aku adalah
Siang...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar