Picture from google |
Subhanallah, melihat ada
pria-pria yang konsisten menjaga harga dirinya untuk tetap menjomblo
hingga ia menikah. Jomblo bukan karena tidak laku atau terlalu
pilih-pilih, mungkin ada beberapa hal yang belum bisa mewujudkan niatnya
untuk mempersunting seorang wanita. Karena menjaga kesucian bukan hanya
di wajibkan bagi seorang wanita tapi juga untuk pria.
Sebenarnya
bagi pria yang jomblo, banyak sekali keuntungan yang didapat. Misalnya,
ketika berpacaran ia harus banyak berkorban untuk wanita yang belum
tentu menjadi istrinya kelak maka jika ia memilih jomblo hal tersebut
bisa di hindarkan. Sangat lumrah jika berpacaran, pihak yang banyak
berkorban secara materi adalah pria, harus antar jemput ke sana kemari
layaknya tukang ojek, menyia-nyiakan waktu dengan sang pacar dengan
dalih untuk perkenalan pribadi padahal tak lain sedang menumpuk timbunan
dosa. Sebuah kesia-siaan.
QS. Al Mu’minun, 1-3:
“Sungguh
beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) yang khusyu’ dalam shalatnya
dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan)
yang tidak berguna.”
Bukan hanya itu, waktu yang di habiskan
dengan sang pacar kadang lebih banyak di banding dengan orangtua,
padahal pria walaupun telah menikah tetap bertanggung jawab terhadap
orang tuanya. Beda dengan wanita, yang kepatuhan kepada orang tuanya
terputus tatkala menikah. Maka saat jomblo bisa di gunakan untuk lebih
mencurahkan kasih sayang kepada orangtua.
Karena seorang pria akan
menjadi imam terhadap keluarga barunya kelak, maka saat jomblo bisa di
manfaatkan untuk memperdalam ilmu agama guna persiapan menuju pernikahan
kelak. Bukan menghabiskan waktu sia-sia dengan berpacaran. Juga, saat
jomblo bisa di gunakan untuk persiapan materi untuk menghidupi keluarga
barunya. Bukan malah menghambur-hamburkan uang untuk wanita yang belum
tentu menjadi jodohnya.
Jangan merasa tidak pede ketika memilih
jomblo sebelum menikah. Toh, kita sekarang berada pada jalur yang tepat.
Justru mereka yang masih pacaran seharusnya malu, melanggar perintah
Allah kok pede-pede saja.
Kita sebenarnya jauh lebih cerdas di
banding mereka yang berpacaran. Kita bisa memanfaatkan waktu luang untuk
menekuni hobi kita, melakukan hal-hal yang belum tentu bisa di lakukan
ketika sudah menikah. Bukan tenggelam dalam problematika orang pacaran
yang tidak jelas juntrungannya. Belum menikah saja sudah heboh dengan
masalahnya, gimana jika sudah menikah.
Pacaran tidak menjamin
kedua belah pihak saling mengenal pribadi masing-masing. Hanya kepalsuan
yang terlihat, saling ingin terlihat baik.
Seorang pria sejati
tidak akan menembak wanita untuk menjadi pacarnya. Kenapa? Karena hal
itu menandakan seorang pria belum siap menerima tanggung jawab, hanya
sekedar main-main saja. Jika memang dia pria sejati, dia akan langsung
melamar wanita pilihannya untuk di jadikannya sebagai istri.
Serahkan
saja kepada Allah masalah jodoh, biar Allah yang menunjukkan bagaimana
ikhtiar yang harus kita lakukan. Karena petunjuk Allah adalah
sebaik-baik jalan, maka ikutilah jalan itu. Meskipun terlihat asing dan
menimbulkan kontroversi, abaikan saja. Kita benar di hadapan Allah.
Selanjutnya pasrahkan jodoh yang terbaik untuk kita kepada Allah.
Tak
perlu takut tidak kebagian jodoh, karena tiap kita di ciptakan
berpasang-pasangan. Berprasangka baik saja kepada Allah untuk di berikan
pendamping yang shalihah. Karena yang baik pasti akan mendapatkan yang
baik. Itu janji Allah.
Allahua’lam.
Sumber: www.dakwatuna.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar