Salah satu hal yang mempengaruhi produksi alat angkut serta alat muat adalah masalah kesediaan ( availability ) yang merupakan persentase kesediaan alat muat serta alat angkut untuk operasi dari waktu yang tersedia.
1.
Kesediaan Mekanis ( Mechanical
Availability )
Faktor yang menunjukkan kesediaan alat dalam melakukan pekerjaan dengan
memperhatikan kehilangan waktu yang digunakan untuk memperbaiki mesin,
perawatan dan alasan mekanis lainnya. Jika kesediaan mekanis kecil maka kondisi
mekanis alat kurang baik, jam perbaikan tinggi sehingga hanya digunakan sebagai
cadangan.
MA =
|
W
|
x
|
100%
|
W + R
|
Keterangan
:
W = Working
hours atau jumlah jam kerja
Waktu yang dibebankan kepada seorang operator suatu alat yang dalam
kondisi dapat dioperasikan artinya tidak rusak, meliputi setiap keterlambatan
yaitu pulang ke lokasi kerja, pindah tempat, pelumasan dan pengisian bahan
bakar serta keadaan cuaca.
R = Repair hours atau jumlah jam perbaikan
Waktu
untuk perbaikan dan waktu yang hilang karena menunggu saat perbaikan termasuk
juga waktu untuk penyediaan suku cadang serta waktu untuk perawatan preventif.
2. Kesediaan Fisik ( Phisical Avaibility )
Faktor yang menunjukan kesediaan alat untuk melakukan kerja dengan
memperhitungkan waktu yang hilang karena rusaknya jalan, faktor cuaca dan
lain-lain. Kesediaan
fisik selalu lebih besar dari kesediaan mekanis, berarti bahwa alat belum
digunakan sesuai dengan kemampuannya
PA =
|
W + S
|
x
|
100%
|
W + S + R
|
Keterangan
:
S = Standby hours atau jumlah jam
kerja suatu alat yang tidak dapat
dipergunakan padahal alat tersebut tidak rusak dan dalam keadaan siap operasi.
W+S+R
= Scheduled hours atau jumlah
seluruh jam kerja dimana alat dijadwalkan untuk beroperasi.
3. Penggunaan Kesediaaan ( Use of Avaibility )
Faktor
yang menunjukkan efisiensi kerja alat selama waktu kerja yang tersedia dimana
kondisi alat tidak rusak. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa efektif
alat yang tidak rusak dimanfaatkan dan menjadi ukuran seberapa baik pengelolaan
peralatan yang digunakan. Persentase rendah menunjukkan bahwa pengoperasian alat
tidak maksimal.
PA =
|
W + S
|
x
|
100%
|
W + S + R
|
Keterangan :
W = Working
hours atau jumlah jam kerja.
S =
Standby hours atau jam kerja suatu alat yang tidak
dapat dipergunakan padahal alat tersebut tidak rusak dan dalam keadaan siap operasi.
4.
Penggunaan efektif ( effective
utilization )
Faktor yang menunjukkan
berapa persen dari seluruh waktu kerja yang tersedia dapat dimanfaatkan untuk
bekerja atau persen waktu yang dimanfaatkan oleh alat untuk bekerja dari
sejumlah waktu kerja yang tersedia.
PA =
|
W + S
|
x
|
100%
|
W + S + R
|
Keterangan :
W = Working
hours atau jumlah jam kerja.
W+S+R = Scheduled hours atau jumlah
seluruh jam kerja dimana alat dijadwalkan untuk beroperasi
Penggunaan efektif sebenarnya
sama dengan pengertian efisiensi kerja, semakin tinggi nilai dari penggunaan
efektifnya maka pemakaian alat mekanis semakin baik. Hal ini disebabkan karena
jam menunggu dan jam perbaikan semakin kecil.Sumber : Buku PTM Bpk yanto Indonesianto