Photo by DeviantART |
Insomnia
adalah gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan
berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk
itu. Gejala tersebut biasanya diikuti gangguan fungsional saat bangun.
Insomnia
sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau akibat adanya permasalahan
psikologis. Dalam hal ini, bantuan medis atau psikologis akan diperlukan. Salah
satu terapi psikologis yang efektif menangani insomnia adalah terapi kognitif.
Dalam terapi tersebut, seorang pasien diajari untuk memperbaiki kebiasaan tidur
dan menghilangkan asumsi yang kontra-produktif mengenai tidur.
Banyak
penderita insomnia tergantung pada obat tidur dan zat penenang lainnya untuk
bisa beristirahat. Semua obat sedatif memiliki potensi untuk menyebabkan
ketergantungan psikologis berupa anggapan bahwa mereka tidak dapat tidur tanpa
obat tersebut.
Penyebab
Insomnia
Insomnia
bukan suatu penyakit, tetapi merupakan suatu gejala yang memiliki berbagai
penyebab, seperti kelainan emosional, kelainan fisik dan pemakaian obat-obatan.
Sulit
tidur sering terjadi, baik pada usia muda maupun usia lanjut; dan seringkali
timbul bersamaan dengan gangguan emosional, seperti kecemasan, kegelisahan,
depresi atau ketakutan.
Kadang seseorang sulit tidur hanya karena badan dan otaknya
tidak lelah.
Dengan bertambahnya usia, waktu tidur cenderung berkurang.
Stadium tidur juga berubah, dimana stadium 4 menjadi lebih pendek dan pada
akhirnya menghilang, dan pada semua stadium lebih banyak terjaga. Perubahan
ini, walaupun normal, sering membuat orang tua berfikir bahwa mereka tidak
cukup tidur.
Pola terbangun pada dini hari lebih sering ditemukan pada
usia lanjut. Beberapa orang tertidur secara normal tetapi terbangun beberapa
jam kemudian dan sulit untuk tertidur kembali.
Kadang mereka tidur dalam keadaan gelisah dan merasa belum
puas tidur. Terbangun pada dini hari, pada usia berapapun, merupakan pertanda
dari depresi.
Orang yang pola tidurnya terganggu dapat mengalami irama
tidur yang terbalik, mereka tertidur bukan pada waktunya tidur dan bangun pada
saatnya tidur.
Hal ini sering terjadi sebagai akibat dari:
- Jet lag (terutama jika bepergian dari timur ke barat).
- Bekerja pada malam hari.
- Sering berubah-ubah jam kerja.
- Penggunaan alkohol yang berlebihan.
- Efek samping obat (kadang-kadang).
- Kerusakan pada otak (karena ensefalitis, stroke, penyakit Alzheimer).
Cara Mengobati Insomnia
Apa yang Anda
lakukan ketika mengalami insomnia? Mungkin Anda akan berusaha membuat diri
mengantuk dengan menonton acara yang norak di televisi, membaca buku yang
membosankan, hingga minum obat tidur.
Tetapi ada cara lain untuk mengatasi
sulit tidur ini, kompres kepala Anda dengan air dingin. Para
dokter dari University of Pittsburgh School of Medicine melakukan suatu
eksperimen untuk mengatasi pasien yang menderita insomnia. Sebanyak 12 pengidap
insomnia primer (yang mengalami kesulitan tidur akibat stres) dan 12 pasien
dengan kesehatan yang terkontrol, diberi tudung plastik yang berisi air dingin
di kulit kepala dan dahi. Sebab, pengidap insomnia diketahui memiliki aktivitas
otak yang lebih tinggi daripada mereka yang tak punya gangguan tidur.
Nah,
tudung ini rupanya menurunkan suhu prefrontal cortex, bagian otak yang mendorong
untuk tidur lelap. Akibatnya, aktivitas otak melambat, dan mendorongnya untuk
beristirahat.
Setelah
mengenakan tudung khusus tersebut, para pengidap insomnia ini tertidur dengan
cepat. Mereka hanya butuh 13 menit untuk tertidur, yang artinya bahkan lebih
cepat daripada pasien yang sehat (yang membutuhkan rata-rata 16 menit untuk
terlelap). Kedua kelompok responden ini juga menghabiskan 89 persen dari waktu
mereka di tempat tidur untuk tertidur lelap.
"Penemuan
paling berarti dari studi ini adalah bahwa kita bisa mendapatkan dampak yang
menguntungkan bagi penderita insomnia melalui mekanisme yang aman, dan mudah
disediakan di rumah," papar Dr Eric Nofzinger, salah satu tim peneliti.
Meskipun
demikian, ide memakai headcap berisi air dingin ini mungkin tidak semudah
kedengarannya. Misalnya, seberapa dingin suhunya? Selain itu, kebanyakan dari
kita tentu merasa tidak nyaman saat menempelkan sesuatu yang dingin pada
kepala, apalagi di tempat tidur.
Dalam
penelitian dua tahun sebelumnya, para spesialis masalah tidur di Inggris pernah
menyarankan cara yang lebih simpel untuk mendinginkan tubuh. Menurut profesor
Jim Horne dari Loughborough University, Anda bisa meletakkan kipas angin di
samping tempat tidur untuk menghembuskan udara dingin ke arah muka. Begitu darah
yang dingin dari pipi mengalir ke jantung, darah akan mengalir sepanjang arteri
sambil membawa darah yang lebih hangat ke arah lain dari otak.
"Darah
yang lebih dingin memasuki otak, dan menyebabkan tidur yang lebih nyenyak. Anda
hanya butuh sedikit hembusan angin ke arah wajah," paparnya.
Sumber : wikipedia.org