Minggu, 18 November 2012

Kesediaan Alat dan Penggunaan Alat


Salah satu hal yang mempengaruhi produksi alat angkut serta alat muat adalah masalah kesediaan ( availability ) yang merupakan persentase kesediaan alat muat serta alat angkut untuk operasi dari waktu yang tersedia.
1.        Kesediaan Mekanis ( Mechanical Availability )
Faktor yang menunjukkan kesediaan alat dalam melakukan pekerjaan dengan memperhatikan kehilangan waktu yang digunakan untuk memperbaiki mesin, perawatan dan alasan mekanis lainnya. Jika kesediaan mekanis kecil maka kondisi mekanis alat kurang baik, jam perbaikan tinggi sehingga hanya digunakan sebagai cadangan.
                
 MA =
W
x
100%
W + R

Keterangan :
W               =   Working hours atau jumlah jam kerja
Waktu yang dibebankan kepada seorang operator suatu alat yang dalam kondisi dapat dioperasikan artinya tidak rusak, meliputi setiap keterlambatan yaitu pulang ke lokasi kerja, pindah tempat, pelumasan dan pengisian bahan bakar serta keadaan cuaca.
R                =    Repair hours atau jumlah jam perbaikan
Waktu untuk perbaikan dan waktu yang hilang karena menunggu saat perbaikan termasuk juga waktu untuk penyediaan suku cadang serta waktu untuk perawatan preventif.
2.        Kesediaan Fisik ( Phisical Avaibility )
Faktor yang menunjukan kesediaan alat untuk melakukan kerja dengan memperhitungkan waktu yang hilang karena rusaknya jalan, faktor cuaca dan lain-lain. Kesediaan fisik selalu lebih besar dari kesediaan mekanis, berarti bahwa alat belum digunakan sesuai dengan kemampuannya

PA =
W + S
x
100%
W + S + R

Keterangan :
S                 = Standby hours atau jumlah jam kerja suatu alat yang tidak dapat dipergunakan padahal alat tersebut tidak rusak dan dalam keadaan siap operasi.
W+S+R   = Scheduled hours atau jumlah seluruh jam kerja dimana alat dijadwalkan untuk beroperasi.
3.     Penggunaan Kesediaaan ( Use of Avaibility )
   Faktor yang menunjukkan efisiensi kerja alat selama waktu kerja yang tersedia dimana kondisi alat tidak rusak. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa efektif alat yang tidak rusak dimanfaatkan dan menjadi ukuran seberapa baik pengelolaan peralatan yang digunakan. Persentase rendah menunjukkan bahwa pengoperasian alat tidak maksimal.

PA =
W + S
x
100%
W + S + R

Keterangan :
W               =   Working hours atau jumlah jam kerja.
S                 = Standby hours atau jam kerja suatu alat yang tidak dapat dipergunakan padahal alat tersebut tidak rusak dan dalam keadaan siap operasi.
4.        Penggunaan efektif ( effective utilization )
Faktor yang menunjukkan berapa persen dari seluruh waktu kerja yang tersedia dapat dimanfaatkan untuk bekerja atau persen waktu yang dimanfaatkan oleh alat untuk bekerja dari sejumlah waktu kerja yang tersedia.

PA =
W + S
x
100%
W + S + R

Keterangan :
W                 =  Working hours atau jumlah jam kerja.
W+S+R        = Scheduled hours atau jumlah seluruh jam kerja dimana alat dijadwalkan untuk beroperasi
Penggunaan efektif sebenarnya sama dengan pengertian efisiensi kerja, semakin tinggi nilai dari penggunaan efektifnya maka pemakaian alat mekanis semakin baik. Hal ini disebabkan karena jam menunggu dan jam perbaikan semakin kecil.

Sumber : Buku PTM Bpk yanto Indonesianto